Wednesday, 17 August 2016

Arti Kenyamanan, Bagiku..

Ada sepasang kekasih yang berpisah hanya karena sudah kehilangan rasa nyaman..
Meskipun sejauh apapun mereka telah menjalin hubungan..
Sehebat apapun momen yang telah mereka ciptakan..
Sebesar apapun sejarah yang telah mereka ukir..
Kehilangan rasa nyaman adalah alasan pemberhentian kisah yang paling bisa dimaklumi..

Sebenarnya, apasih pentingnya rasa nyaman?

Berada di posisi manakah ia bila dibandingkan oleh sayang dan cinta?

Apakah mereka berkaitan?

Ataukah mereka saling berhadapan satu sama lain?

Ada banyak alasan seseorang untuk memulai sebuah hubungan..

Kebanggaan, Cinta, dan Kenyamanan..

Kebanggaan?
Seseorang laki-laki berpapasan dengan seorang wanita cantik..
Mereka berkenalan..
Semakin jauh.. Semakin jauh..
Mereka memutuskan untuk menjalin asmara..
Semua diawali oleh kebanggaan atas diri sendiri yang mampu menemukan sosok yang cantik..
Kemudian ketika resmi jadian, ia semakin bangga memperkenalkan ‘penemuan’-nya itu kepada dunia..
Entah mengajaknya bertemu dengan teman-teman laki-laki tersebut, atau sesederhana mengganti foto profil dengan wajah cantik yang berhasil ia dapatkan..

Cinta?
Sejujurnya aku tidak mengerti, apa arti kata ini..
Cinta adalah hal paling tidak logis didunia..
Hal yang membuat bulan terlihat semakin besar..
Membuat sinar mentari terasa tidak menyilaukan, karena sorot mata orang yang di cinta jauh lebih bersinar dibandingkan apapun..
Atau juga merupakan pintu terdekat antara dunia dan akhirat..
Karena terkadang, kehadiran cinta disalahgunakan..
Entah mendekatkan diri ke neraka..
Atau mempercepat diri menuju neraka, karena kita pasti tau banyak berita bunuh diri yang seringkali sampai pada diri kita atas alasan cinta..

Kebanggaan dan cinta..

Lalu dimana rasa nyaman berada?

Kenyamanan adalah hal yang terpenting, yang seharusnya berada diantara kebanggaan dan cinta..
Ketika seseorang bangga dengan pasangannya, namun merasa tidak nyaman ketika berada didekat pasangannya tersebut, cepat atau lambat, seberapa besar pun kebanggaan atas sebuah hubungan, itu semua akan berakhir apabila tidak ada rasa nyaman didalamnya..
Ketika seseorang jatuh cinta pada seseorang, ia pasti merasakan kenyamanan, sehingga ketika kehilangan, dalam hal ini hal yang membuatnya merasa nyaman tiba-tiba hilang atau tidak menerima kehadirannya.. Akhirnya menimbulkan sakit hati.. Kemudian ia mengambil sikap..
Entah berpaling hati atau ‘mengakhiri diri..’

Sejujurnya, kenyamanan sangat penting..
Seorang lelaki yang selalu bertemu seorang wanita yang sama setiap hari, melakukan aktifitas yang sama, entah aktifitas yang menyebalkan ataupun menyenangkan..
Lalu merasakan kenyamanan saat wanita itu didekatnya..
Merasa tidak nyaman ketika tidak ada wanita itu didekatnya..
Kebiasaan menimbulkan kenyamanan, kenyamanan adalah hal terpenting menuju cinta..

Seorang wanita menemukan laki-laki kaya yang mendekatkan diri pada dirinya..
Apapun yang wanita itu inginkan, mampu diwujudkan oleh laki-laki itu..
Akhirnya wanita itu merasa nyaman, lalu mereka menjalin hubungan..

Kenyamanan ada karena berbagai alasan, itu intinya..

Ada laki-laki dan wanita yang sedang saling bertukar pesan, sejak matahari belum terbit, sampai bulan menduduki singgasananya..
Saling membalas satu sama lain, tidak perduli meskipun kenyataannya sang lelaki selalu antusias mengetik begitu panjang, lalu sang wanita hanya membalas dengan begitu singkat..
Itu karena sang lelaki merasa nyaman atas kegiatannya bersama wanita itu..
Akhirnya sang lelaki berhenti mengirimkan pesan karena selalu dibalas begitu singkat..
Lalu sang wanita menunggu.. menunggu..
Dan akhirnya sang wanita sadar bahwa ia sebenarnya juga merasa nyaman..
Sehingga ketika sang lelaki berhenti mengirim pesan, ia merasakan sebuah ketidaknyamanan..
Akhirnya mereka berdua sama-sama kehilangan kenyamanan..
Hal yang seharusnya menjadi alasan terbesar mereka untuk menuju hubungan yang lebih jauh..
Modal terbaik yang sebenarnya telah tersedia..

Terkadang, kita kehilangan seseorang hanya karena tidak tau, itu nyaman atau hanya karena terbiasa?
Tapi bukankah kebiasaan memang adalah alasan terbentuknya kenyamanan..
Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan pernah menyia-nyiakan kehadiran seseorang..

Tapi terkadang memang ada seseorang yang terbiasa bersama..
Seseorang itu merasakan kenyamanan ketika bersama orang yang biasa ada didekatnya itu..
Tapi sekeras apapun usaha dikerahkannya, selalu mendapatkan balasan yang tidak diinginkan..
Akhirnya ia meninggalkan seorang yang biasa membuatnya nyaman itu..
Dan yang ditinggalkan, justru merasa nyaman dibandingkan sebelumnya, ketika seorang yang pergi itu masih ada..
Kenyamanan memang tidak dapat dipaksakan..

Karena terkadang, seseorang yang kehadirannya membuat kita nyaman, justru merasa tidak nyaman dengan kehadiran kita..





No comments:

Post a Comment