Ada sepasang kekasih yang berpisah hanya karena sudah
kehilangan rasa nyaman..
Meskipun sejauh apapun mereka telah menjalin
hubungan..
Sehebat apapun momen yang telah mereka
ciptakan..
Sebesar apapun sejarah yang telah mereka ukir..
Kehilangan rasa nyaman adalah alasan pemberhentian
kisah yang paling bisa dimaklumi..
Sebenarnya, apasih pentingnya rasa nyaman?
Berada di posisi manakah ia bila dibandingkan oleh
sayang dan cinta?
Apakah mereka berkaitan?
Ataukah mereka saling berhadapan satu sama lain?
Ada banyak alasan seseorang untuk memulai sebuah
hubungan..
Kebanggaan, Cinta, dan Kenyamanan..
Kebanggaan?
Seseorang laki-laki berpapasan dengan seorang wanita
cantik..
Mereka berkenalan..
Semakin jauh.. Semakin jauh..
Mereka memutuskan untuk menjalin asmara..
Semua diawali oleh kebanggaan atas diri sendiri yang
mampu menemukan sosok yang cantik..
Kemudian ketika resmi jadian, ia semakin bangga
memperkenalkan ‘penemuan’-nya itu kepada dunia..
Entah mengajaknya bertemu dengan teman-teman laki-laki
tersebut, atau sesederhana mengganti foto profil dengan wajah cantik yang
berhasil ia dapatkan..
Cinta?
Sejujurnya aku tidak mengerti, apa arti kata ini..
Cinta adalah hal paling tidak logis didunia..
Hal yang membuat bulan terlihat semakin besar..
Membuat sinar mentari terasa tidak menyilaukan, karena
sorot mata orang yang di cinta jauh lebih bersinar dibandingkan apapun..
Atau juga merupakan pintu terdekat antara dunia dan
akhirat..
Karena terkadang, kehadiran cinta disalahgunakan..
Entah mendekatkan diri ke neraka..
Atau mempercepat diri menuju neraka, karena kita pasti
tau banyak berita bunuh diri yang seringkali sampai pada diri kita atas alasan
cinta..
Kebanggaan dan cinta..
Lalu dimana rasa nyaman berada?
Kenyamanan adalah hal yang terpenting, yang seharusnya
berada diantara kebanggaan dan cinta..
Ketika seseorang bangga dengan pasangannya, namun
merasa tidak nyaman ketika berada didekat pasangannya tersebut, cepat atau
lambat, seberapa besar pun kebanggaan atas sebuah hubungan, itu semua akan
berakhir apabila tidak ada rasa nyaman didalamnya..
Ketika seseorang jatuh cinta pada seseorang, ia pasti
merasakan kenyamanan, sehingga ketika kehilangan, dalam hal ini hal yang
membuatnya merasa nyaman tiba-tiba hilang atau tidak menerima kehadirannya..
Akhirnya menimbulkan sakit hati.. Kemudian ia mengambil sikap..
Entah berpaling hati atau ‘mengakhiri diri..’
Sejujurnya, kenyamanan sangat penting..
Seorang lelaki yang selalu bertemu seorang wanita yang
sama setiap hari, melakukan aktifitas yang sama, entah aktifitas yang
menyebalkan ataupun menyenangkan..
Lalu merasakan kenyamanan saat wanita itu didekatnya..
Merasa tidak nyaman ketika tidak ada wanita itu
didekatnya..
Kebiasaan menimbulkan kenyamanan, kenyamanan adalah
hal terpenting menuju cinta..
Seorang wanita menemukan laki-laki kaya yang
mendekatkan diri pada dirinya..
Apapun yang wanita itu inginkan, mampu diwujudkan oleh
laki-laki itu..
Akhirnya wanita itu merasa nyaman, lalu mereka
menjalin hubungan..
Kenyamanan ada karena berbagai alasan, itu intinya..
Ada laki-laki dan wanita yang sedang saling bertukar
pesan, sejak matahari belum terbit, sampai bulan menduduki singgasananya..
Saling membalas satu sama lain, tidak perduli meskipun
kenyataannya sang lelaki selalu antusias mengetik begitu panjang, lalu sang
wanita hanya membalas dengan begitu singkat..
Itu karena sang lelaki merasa nyaman atas kegiatannya
bersama wanita itu..
Akhirnya sang lelaki berhenti mengirimkan pesan karena
selalu dibalas begitu singkat..
Lalu sang wanita menunggu.. menunggu..
Dan akhirnya sang wanita sadar bahwa ia sebenarnya
juga merasa nyaman..
Sehingga ketika sang lelaki berhenti mengirim pesan,
ia merasakan sebuah ketidaknyamanan..
Akhirnya mereka berdua sama-sama kehilangan
kenyamanan..
Hal yang seharusnya menjadi alasan terbesar mereka
untuk menuju hubungan yang lebih jauh..
Modal terbaik yang sebenarnya telah tersedia..
Terkadang, kita kehilangan seseorang hanya karena
tidak tau, itu nyaman atau hanya karena terbiasa?
Tapi bukankah kebiasaan memang adalah alasan
terbentuknya kenyamanan..
Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan pernah
menyia-nyiakan kehadiran seseorang..
Tapi terkadang memang ada seseorang yang terbiasa
bersama..
Seseorang itu merasakan kenyamanan ketika bersama
orang yang biasa ada didekatnya itu..
Tapi sekeras apapun usaha dikerahkannya, selalu
mendapatkan balasan yang tidak diinginkan..
Akhirnya ia meninggalkan seorang yang biasa membuatnya
nyaman itu..
Dan yang ditinggalkan, justru merasa nyaman
dibandingkan sebelumnya, ketika seorang yang pergi itu masih ada..
Kenyamanan memang tidak dapat dipaksakan..
Karena terkadang, seseorang yang kehadirannya membuat
kita nyaman, justru merasa tidak nyaman dengan kehadiran kita..
No comments:
Post a Comment