Thursday, 29 October 2015

Sebuah Tempat Sederhana yang Memiliki Nilai



Pernah gak sih lo, ketika pertama kali mendatangi suatu tempat, tempat itu biasa aja…

Tapi ketika elo datang untuk ketiga kalinya, tempat itu terasa begitu spesial…

Entah spesial dalam arti lo merasa nyaman dan bahagia, atau justru spesial karena elo pernah berkata ‘Gua gak akan pernah datang lagi ketempat ini’. 

Mungkin kedatangan lo yang kedua kalinya di tempat itu lah yang membuat lo akhirnya punya pandangan atas suatu tempat…

Yang jelas itu semua karena adanya kenangan yang tercipta di sebuah tempat, sehingga akhirnya tempat tersebut punya nilai, sekali lagi, entah nilai plus atau justru minus.

Mungkin kita berulang kali melewati sebuah rumah makan, ketika berangkat sekolah atau kuliah…
Awalnya kita hanya akan lewat begitu saja, lewat tanpa membiarkan sedikitpun waktu terbuang untuk menengok tempat tersebut, karena kita sama sekali belum pernah kesana…

Kemudian suatu hari kita memberanikan diri untuk mencoba makanan di tempat tersebut, dan ternyata enak!

Kemudian hari-hari selanjutnya, ketika kita melewati tempat tersebut, kita selalu ingin melihat ke arahnya, berharap suatu saat ada waktu luang untuk merasakan lagi makanan ditempat itu.

Akhirnya waktu yang tepat datang, kita bisa kembali datang ketempat itu, merasakan lagi kelezatan makanan disana, dan setelah selesai menikmati, tanpa sengaja kita memecahkan piring! 

Karyawan di tempat itu akan maklum, katanya gak perlu ganti rugi.
Tapi begitu tiba waktunya kita membayar makanan yang kita makan, ternyata kita baru sadar bahwa kita tidak membawa dompet!

Akhirnya kita menjadi orang dengan rasa malu paling besar yang ada di tempat itu...

Dan beberapa waktu kemudian, ketika melewati tempat itu lagi, kita justru cenderung membuang muka, tak sudi membiarkan mata mengarah kesana, ada kekhawatiran timbul rasa malu kembali jika para karyawan ditempat itu mengenali muka kita, muka orang yang pernah memecahkan piring dan lupa membawa dompetnya.

Tanpa kita sadari, kita telah menciptakan kenangan baik dan buruk sekaligus pada sebuah tempat, sehingga kita telah memiliki cara pandang tersendiri atas tempat tersebut.

Dan pandangan kita saat ini akan tempat tersebut adalah? BURUK.

Ya? Bukannya begitu?

Karena kenyataannya memang begitu.

Ehm,

Tapi apa yang terjadi jika prosesnya diganti,

Misalnya, pertama kita datang kesana makanan tidak begitu enak sehingga kita tidak mau datang lagi.
Sampai tiba disebuah acara reuni dengan teman lama, yang kebetulan berlangsung di tempat itu, kita merasakan kehangatan dan kenyamanan berada disana, dan ternyata… Kali ini makanannya enak…

Dan akhirnya bagaimana pandangan kita terhadap tempat tersebut jika begitu prosesnya?

Ya, kita akan berpandangan BAIK atas tempat tersebut.

Kemudian hari-hari setelah itu kita jadi sering kesana karena ingin mengenang reuni yang pernah terjadi ditempat itu sembari menyantap hidangan yang kini terasa telah terbiasa di mulut. Akhirnya kita selalu berbahagia ketika datang maupun melewati tempat itu…

Oh iya, maaf sebelumnya lupa ngucapin selamat datang.

Selamat datang yaa(Oke ini cuma basa-basi aja ya, karena ketika kamu menulis untuk blog, dan kamu lupa mengucapan salam, kamu hanya perlu mengedit bagian depan saja)

Oke mari kita lanjutkan pembicaraan ini,

Jadi, Begitulah, sebuah tempat, sesederhana apapun itu, ketika dibauri kenangan, maka tempat tersebut akan memiliki nilai…

Dan semua yang gua tuliskan ini juga berlaku dalam sebuah hubungan percintaan, ada kali ini lebih khusus ke proses pendekatan(PDKT) dalam percintaan.

Untuk kalian yang terbiasa terburu-buru menentukan sikap, kalian harus membaca ini.
Mungkin udah menjadi rahasia umum bahwa dijaman sekarang jatuh cinta itu lebih mudah, setidaknya tidak lebih sulit dibandingkan membuka pola sandi smartphone milik teman kita.
Jatuh cinta adalah hal yang mudah.

Bahkan dengan melihat foto saja, kita bisa cepat menambatkan hati kepadanya.
Misalnya ada lawan jenis yang ganti DP bbm, lalu kita komen emoticon ‘senyum’…
Kemudian bbm-an sampai pagi, tiga hari kemudian jadian…
Ya, sekali lagi jatuh cinta adalah hal yang mudah…
Atau ternyata begitu ada lawan jenis yang menginvite Pin Bbm kita, ternyata begitu kita lihat foto yang dipasangnya tidak menarik, kita bisa dengan begitu cepat menghapus kontaknya di smartphone kita…
Sekali lagi, karena jatuh cinta itu mudah karena perasaan suka,
Memastikan tidak jatuh cinta juga menjadi perkara mudah ketika dari awal sudah timbul rasa tidak suka…
Ya, memang begitu kok…
Ini realita yang gak bisa dipungkiri,
Karena dengan semakin banyaknya orang yang bersikap seperti itu, semakin besar timbul ketakutan pada diri gua, gua takut kita justru melakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan kepada "Tempat Makan" tadi, yaitu melakukan apa? Salah pandangan.
Yang gua takutkan adalah, karena mudah tidak suka terhadap orang dan dengan cepat menghapusnya dari kontak(juga hidup) kita, kita justru telah dengan mudah melewatkan orang yang ‘mungkin’ sebenarnya kita tunggu-tunggu, orang yang tepat, namun datang dengan cara salah, sehingga sejak awal telah menciptakan presepsi yang negatif.

Padahal kita gak pernah tau, mungkin saja ketidaksukaan kita diawal hanyalah untuk menutupi jatuh cinta sesungguhnya kita di masa depan? Kita gak pernah tahu… Selalu ada kemungkinan seperti itu…

Kita justru terkadang menciptakan presepsi positif kepada orang baru, karena sejak awal kita telah merasa suka… akhirnya jadian… 

Dan ternyata didalam hubungan kalian nantinya, timbul sebuah hal-hal yang tidak diinginkan, sebut saja ‘Hal yang tidak kita suka’, atau lebih tinggi lagi tingkatannya ‘Hal yang sangat tidak kita sukai’.
Namun karena tertutupi oleh presepsi awal yang positif, hal-hal buruk tersebut menjadi semu di mata kita, sampai akhirnya suatu saat kita menyadari bahwa kita sedang jatuh cinta dengan orang yang salah.

Dan waktu-waktu yang kita lalui dengan orang tersebut telah menjadi waktu penantian yang sia-sia bagi orang yang tepat, orang yang sebenarnya lebih pantas berada dihati kita. 

Waktu yang seharusnya menjadi kesempatannya untuk mengisi hari-hari kita terbuang begitu saja karena kita terlanjur memilih orang yang salah sebelumnya,
Sehingga mau tidak mau ketika kita telah terikat suatu hubungan, meski dengan orang yang salah sekalipun, kita harus professional dengan menutup hati, meskipun untuk orang yang tepat.

Kalimat sebelumnya keren juga ya? Hahaha 

Gua aja gak nyangka… 
Becanda men…

Oke, intinya sih seperti hal nya sebuah tempat, yang sesederhana apapun itu, ketika dibauri kenangan maka akan memiliki nilai,
Begitu juga dalam percintaan, dengan orang seperti apapun, ketika diawal kita telah memberikan presepsi tentang dia, maka akhirnya orang itu akan memiliki nilai di hati kita,

Kemungkinannya adalah presepsi negatif kepada orang tepat…

Atau presepsi positif kepada orang yang tidak tepat…

Tapi semoga, dengan orang yang sekarang…
Kemungkinannya adalah kita telah berpresepsi positif kepada orang yang tepat…

Sehingga sekarang atau sampai kapanpun nanti, kita gak akan menyesal karena telah menutup hati buat orang lain, karena hati kita telah dimiliki oleh orang yang tepat.

Karena selalu ada kemungkinan ditempat baru, maupun dengan orang baru...

Tapi yang terpenting adalah, semoga kita mendapatkan kemungkinan yang terbaik...

Jadi? 

Tunggu apalagi? 

Ini saat yang tepat untuk tersenyum…


No comments:

Post a Comment