Tuesday, 22 September 2015

Pilih Bibit Terbaik Untuk Buah Yang Akan Kamu Nikmati



Hai, lagi baca ya?


Thanks ya udah meluangkan waktu untuk hadir di tulisan kali ini.

            Tulisan kali ini berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya, karena tulisan kali ini akan menuangkan keresahan gua selama lebih dari 3 tahun belakangan ini.
Oke mari kita mulai,

            Sebelumnya perkenalkan, gua adalah mahasiswa D3 Akuntansi di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Jogja, dan saat gua menulis ini, gua telah mencapai semester 7.

Perlu kalian ketahui, normalnya pendidikan D3 dilalui selama 6 semester, dan kalian gak salah tadi, gua berada disemester 7.
Sebenernya gak buruk-buruk amat sih, kalo ditanya orang,kerabat, atau keluarga 'Kamu semester berapa?'
'Tujuh!'
'Bukannya kuliah D3 itu 6 semester?'
'Oh iya emang, tapi sekarang ada program baru, jadi kalau lulusnya lebih lama, peluang kerjanya lebih tinggi. Kalo 8 semester, itu artinya D3 nya udah setara S1, kalo 12 semester, itu udah kaya S2. Gitu'

            Gua sih selalu konsisten menjawab seperti itu. Meskipun seluruh dunia juga tahu, semakin lama lulus kuliah, kemungkinan diterima kerjanya lebih sedikit dibanding yang lulus normal. Tapi, apa salahnya berbohong(demi harga diri)?

Dan penulisan gua berkaitan dengan itu.

Oke, jadi terutama buat yang lagi kelas 3 SMA, tolong resapi segala keresahan gua ini.

Ehm,

Alasan utama kenapa gua belum lulus adalah, gua salah memilih jurusan.

            Dan dalam kata 'Salah memilih jurusan' barusan, masih akan dibagi menjadi dua sub kata lagi yaitu,
1. Salah memilih jurusan ketika SNMPTN

            Perlu kalian pertimbangkan terlebih dahulu apa yang menjadi minat kalian. Kalau kalian suka melawan monster, itu artinya kalian harus masuk jurusan ultramen. Kalau kalian suka otomotif, kalian harus masuk jurusan tamiya. Atau kalian suka genjreng-genjreng gitar sambil nyanyi sekeras-kerasnya, itu artinya kalian harus naik bus jurusan Pulogadung untuk mencoba menjadi pengamen profesional.

            Disini kesalahan gua adalah memilih jurusan yang tidak tepat sejak awal. Minat gua ada pada 3 bidang, yaitu olahraga, musik, maupun sastra. Tapi, ketika melakukan SNMPTN, yang gua pilih adalah jurusan Ilmu Politik dan Hukum. Ngaco abis. Karena pikir gua saat itu begini, 'Buat apa sih kuliah di tempat yang gua udah merasa hebat. Gua pengen belajar, cari pengalaman lain'. Gua tegaskan, Jangan mengulangi pemikiran yang sama seperti gua! Karena percaya sama gua, lebih baik memiliki satu pisau yang tajam dibandingkan memiliki ribuan pisau tumpul. Jadi, tempat terbaik untuk orang berbakat adalah tempat pengasahan bakat. Sekali lagi, asah bakatmu di tempat yang tepat! Jangan pernah memilih jurusan yang salah ketika SNMPTN.

2. Salah memilih jurusan ketika gagal lulus SNMPTN

            Buat cewek, gagal lolos SNMPTN adalah pertanda bahwa air mata siap mengalir di pipinya. Kata demi kata juga perlahan akan dicurahkan kepada teman baiknya. Dimana ia merasa gagal memenuhi ekpektasinya. Bisa juga tangisan itu karena kini hak dia untuk menerima uang jajan telah hilang, setelah mamanya malu anaknya gagal SNMPTN, mamanya akan bilang, 'Gara-gara kamu, mama malu datang ke perkumpulan PKK! Mama akan mengurung diri dirumah sampai teman-teman mama menua dan pikun!'. Oke, sepertinya itu berlebihan. Buat para cewek, yang gua tahu, orang tua akan selalu mendukung saat kalian terjatuh. Jangan putus asa. Balas dukungan tersebut dengan bangkit dan beri mereka kebanggaan suatu hari nanti.

            Buat cowok, gagal lolos SNMPTN sama sekali bukan merupakan aib. Mereka akan tampak biasa saja. Mereka akan tetap keluyuran setelah malam pengumuman kegagalan. Mereka akan bermain futsal dengan teman-temannya dengan riang gembira seakan tidak terjadi apa-apa. Prinsip cowok sih gini, 'Lebih baik gak lolos SNMPTN daripada tim sepakbola kesayangannya kalah'. Cowok emang hebat. Sayangnya yang gua dukung adalah Liverpool, tim yang tidak pernah juara selama 25 tahun belakangan ini. Jadi, perlu kalian ketahui malam ini Liverpool kalah(lagi). Dan karena kekalahan itu, gua teringat kegagalan lolos SNMPTN. Akhirnya, seperti cewek, cowok juga akan menangis, dengan caranya sendiri.

            Dua paragraf diatas adalah tentang bagaimana cewek dan cowok menghadapi kegagalannya. Dengan tangisan, maupun dengan menyembunyikan tangisan. Oke silahkan menangis, beri sedikit waktu pada dirimu untuk menyesal dan melakukan peratapan, kemudian donasikan sisa waktumu untuk mempersiapkan kebanggaan dimasa depan.

            Yang dilakukan setelah tahu dirinya gagal SNMPTN adalah mencari informasi tentang universitas swasta. Biasanya dalam titik ini, seseorang akan membuka laptopnya untuk browsing, membuka gadget nya untuk menanyakan teman-temannya yang juga gagal, atau menelpon saudaranya yang telah berkuliah terlebih dahulu. Itu manusiawi. Tapi sangat gua tekankan, jangan lakukan semua itu! Sekali lagi jangan! 

            Beri sedikit waktu untuk refreshing agar pikiran bersih dan jiwa telah berasa tentram. Pastikan sudah tidak ada emosi negatif yang tersisa akibat kegagalan kemarin. Setelah semua pasti, baru tiba saatnya untuk memilih Universitas Swasta atau melakukan penungguan untuk SBMPTN bahkan SNMPTN tahun berikutnya. Dan ketika masa itu tiba, persiapkan dirimu lebih matang dan lakukan berbagai hal positif untuk mengisi kekosongan. Sekali lagi, apabila memilih Universitas Swatsa, pilih yang sesuai minat dan bakatmu! kemudian pilih yang menjamin akreditasi paling tinggi. Pada era ini, sangat mudah kok menemukan Universitas Swasta dengan akreditasi A. Kalian pasti bisa.
Ehm,

            Gua adalah contoh dari orang yang gagal SNMPTN, lalu menelpon teman 'Elo mau daftar kuliah dimana?'
'Di xxxx. Jurusan Akuntansi', katanya sambil menyebutkan sebuah nama Universitas.
'Oke gua juga ah. Besok gua jemput untuk daftar'
'Oke gua tunggu'
Bisa kalian tebak, gua sangat menyesal hari ini. Buang jauh-jauh fikiran bahwa 'Kuliah akan bahagia jika bersama teman satu SMA'.

            Enggak men! Kalian hanya akan dekat saat masa-masa awal kuliah. Dia akan dapat teman baru! Dan Elo akan dapat teman baru! Dan rasa sakit akan menyapa lo ketika elo menjadi salah satu orang yang menyalaminya ketika dia wisuda! Sedangkan elo masih harus menghadapi semester 7! Oke, yang terakhir gua curhat. Tapi intinya, siapapun elo yang baca tulisan ini. Gua gak mau elo curhat seperti gua ini dimasa depan. Gua ingin setiap orang mendapatkan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri. Dan sekali lagi, kalian bisa sukses dengan syarat mengawali dengan benar. Dan semoga paduan dari mahasiswa D3 semester 7 ini berguna untuk kalian.
Bentar gua minum dulu. Haus bro.

Em,
Kita mulai lagi, kali ini lebih serius, khususnya bagi teman seperjuangan gua.

            Bagi kalian yang merasa salah jurusan, sebelum waktu jauh membawa kalian ketempat yang kelak membuat kalian tidak nyaman setiap harinya, berhentilah! Keluar dan pindah jurusan adalah pilihan yang tepat...

            Tapi jika kalian merasa kalian masih ingin berjuang mengalahkan rasa tidak nyaman, berjuanglah! Jalani semua dengan ikhlas, selesaikan kuliahmu, penuhi tanggung jawabmu kepada orang tua! Seperti tidak menyerah adalah pilihan yang bijak...

Gua adalah orang yang meninggalkan pilihan yang tepat tersebut untuk menjalankan pilihan bijak diatas.
Kalo kalian mengikuti apa yang gua lakukan, gua akan memberi tahu kalian sebuah resiko yang sangat besar, yaitu,
'KAMU AKAN MEMBENCI SEBAGIAN WAKTU DARI SETIAP HARIMU DIMASA DEPAN'

            Karena konsep salah jurusan adalah memilih jurusan yang ternyata tidak disukai, dan kesalahan itu akan dibawa sampai ketika akhirnya lulus dan bekerja, bekerja untuk melakukan pekerjaan yang tidak dia sukai adalah tingkat terendah dari pekerjaan manusia, hanya sedikit lebih tinggi tingkatannya dibandingkan melakukan pekerjaan haram. Itu pendapat gua.

            Oke, gua gak akan PHP. Gua gak akan menjelaskan panjang lebar suatu kebencian, tanpa memberi masukan/saran tentang cara menghilangkan kebencian tersebut.

            Saran gua adalah, ketika kamu salah jurusan dan masih ingin berjuang menaklukannya, luangkan sedikit waktu pada setiap harimu untuk melakukan sesuatu yang 'kamu percaya' bisa diandalkan untuk menolongmu di masa depan. Sebagai contoh, mahasiswa yang gemar menyanyi akan terus melatih suaranya sampai akhirnya dia juara di ajang pencarian bakat. Bakatnya tersebut akan membantunya keluar dari segala ketidaknyamanannya selama ini. Gua adalah orang yang paling percaya bahwa setiap orang dilahirkan didunia dengan bakat alaminya masing-masing. Jadi mulai sekarang, Bernyanyilah! Menulislah! Olahragalah! Berdansalah! Berbisnislah! dan yang terutama BERJUANGLAH!

            Kuliah itu seperti menanam buah. Apabila ia menanam bibit yang ia sukai, ketika pohon dan buah mulai tumbuh, ia akan terus menikmatinya. Apabila dia menanam bibit yang salah, ia mungkin harus menebangnya, mengganti dengan bibit lainnya, atau mungkin juga tetap menunggu sampai pohon tersebut berbuah matang, kemudian memaksa diri untuk memakan buah tersebut, yang mungkin saja enak, dan akhirnya dia menyukainya. Apapun itu, sebelum terlambat, pilihlah bibit terbaik untuk menghasilkan buah yang memang benar-benar kamu sukai.


No comments:

Post a Comment