Monday, 24 August 2015

Sebaiknya Mesin Waktu Tidak Ditemukan



HALO SEMUA! 
Apa kabar????

Masih bisa tertawa? 
Atau... minimal masih bisa tersenyum kan? 

Syukurlah... 
Itu tandanya lo punya alasan untuk bahagia bukan? 

Atau jangan-jangan senyum maupun tawa yang hadir itu untuk menutupi ketidakbahagiaan selama ini? 

Semoga aja enggak...  

Jangan pernah menyalahi kodrat... 
Kalo sedih ya nangis, kalo seneng ya senyum... 
Sesimpel itu aja...

Atau lo udah gak butuh alasan untuk bahagia? 
Lo mampu tersenyum kepada siapapun(dan apapun) yang lo temui... 
dan lo bisa tertawa bersama semua(baik benda hidup maupun benda mati)? 

Oke, kalo udah sampai pada level itu, sebaiknya jangan diterusin baca tulisan ini, mending berkemas-kemas sekarang, silahkan lari sekarang! 

CEPAT! 

Karena gua yakin detik-detik setelah ini akan menjadi saat yang menegangkan antara elo dengan petugas rumah sakit jiwa yang saat ini sedang mencari-cari persembunyian lo...

Ehm,

Dari sekian banyak pembaca gua yang “gila” dan beberapa yang benar-benar GILA, kita bisa mengambil kesimpulan untuk memulai bersyukur dan berbahagia karena masih diberikan anugerah berupa akal dan pikiran, yang akan menjadi alasan terbesar mengapa kita bisa tersenyum dan tertawa pada saat yang TEPAT.

Oke, mulai sekarang berbahagialah bro!

Cek..
1.. 
2...

Penulisan kali ini terasa sangat berbeda bagi gua, karena untuk pertama kalinya gua menulis di luar pulau jawa. 
Tebak coba gua nulis dimana?

Bandung? Bukan.. itu masih pulau jawa!


Aljazair? NO! Kejauhan!


Pedalaman Mongolia?
STOP! Ngaco abis...


Oke, gua kasih tau sekarang... gua ada di Lampung!
Buat yang belum tau, Lampung adalah salah satu nama kota di pulau Sumatera...

Oke, buat yang agak kepo... 
Gua kasih tau dikit... Lampung adalah kota masa kecil gua...
Dan seperti halnya kembali ketempat lama, gua terpaksa mengingat kembali sejarah lama gua di tempat ini... 
Dan itu semua akan sesuai dengan topik penulisan gua kali ini...

Oke kita mulai...

Kalian semua pasti mengenal Doraemon! 

Oke gua ralat, mengetahui... bukan mengenal..

Doraemon yang datang dari abad 22 dengan mesin waktunya. Membawa kecanggihan pada masa depan ke masa dimana Nobita berada. 

Kita gak akan membahas berapa harga Orderdil Doraemon... 
Dan kita juga gak akan membahas berapa total uang jajan yang diterima Nobita setelah menjalani kelas 5 SD selama berpuluh-puluh tahun... 

Yang akan kita bahas adalah ‘MESIN WAKTU’...
Mesin waktu adalah mesin yang bisa membawa kita menuju waktu yang ingin kita tuju, baik itu ke masa lalu, atau bahkan ke masa depan...

Para Ilmuwan setiap harinya bekerja untuk menciptakan konsep mesin waktu seperti itu, berharap namanya tertulis pada buku sejarah sebagai ilmuwan terhebat sepanjang masa karena menemukan apa yang selama ini dicari oleh peradaban manusia...

Mungkin jika ada banyak orang yang menentang adanya pencarian itu, gua adalah salah satunya...

Dan jika hanya ada satu orang yang menentang, itu adalah gua!
 
Dan jika tidak ada sama sekali penentang adanya itu, itu artinya.... gua berubah fikiran... wkwk :v



Oke kita mulai pembicaraan kita tentang mengapa gua tidak setuju mesin waktu segera ditemukan...

Perjalanan gua ke Lampung juga tentang perjalanan kembali ke masa kecil...
masa dimana gua bebas bercita-cita...
masa dimana gua gak punya batasan untuk bermimpi... 
dan juga masa dimana gua gak pernah mengenal apa itu putus asa...

Untung nya gua kembali ke tempat ini dengan bus Putra Remaja. Meskipun letih karena melakukan 32 jam perjalanan setelah biasanya hanya 24 jam karena macet dan berbagai alasan, setidaknya gua masih bersyukur karena ketika sampai di rumah lama gua, gua gak bertemu dengan diri gua ketika kecil.

Coba aja kalo gua melakukan perjalanan dengan mesin waktu yang telah ditemukan, setelah letih di perjalanan, sesampai nya di tempat tujuan gua akan bertemu dengan gua ketika kecil.

Mungkin kira-kira percakapan inilah yang terjadi...

‘Halo nicko kecil..’

‘Kamu siapa?’

‘Aku nicko dewasa...’

Suasana mendadak sunyi senyap... hanya terdengar lirih suara getaran dada dari nicko kecil...

Kemudian dia berteriak lantang ‘AYAAAAAHHHH!!!!’

Ya, nicko kecil hanya akan berteriak untuk mengadu jika bertemu dengan hal yang tidak dia sukai...
Tepat, dia gak menyukai gua versi dewasa...

Ehm, itu hanyalah salah satu alasan wajar kenapa gua gak suka mesin waktu ditemukan...
Ya karena gua akan dibenci oleh banyak diri gua dalam beberapa versi masa lalu...

Sebagai umat manusia yang tidak bisa terlepas dari takdir, mendahului ataupun mengulang untuk mengubah takdir adalah hal yang HARAM...

Oke itu tadi adalah penjabaran alasan dari diri gua secara khusus... 
Sekarang mari kita tarik kepada permasalahan kita secara umum...

Cermati kata demi kata yang gua tulis setelah ini...

Beberapa dari kita sedang terlibat masalah besar pada sekolah, kuliah, karir, bahkan kehidupan pribadi... 
Bayangkan jika ada waktu khusus bagi kita untuk mengunjungi kita di masa kecil...

Mungkin ketika saling bercakap-cakap, kita akan berbagi tawa lebar dengan kita versi kecil...
Namun sayangnya konteks ‘Tertawa’ kali ini bukan berarti bahagia dengan bercanda tawa, tapi ‘Saling Menertawakan’ dalam arti sebenarnya...
 
Diri kita versi kecil akan menertawakan diri kita karena gagal meraih cita-cita polosnya, tak mau kalah, diri kita akan menertawakan anak kecil itu karena bercita-cita terlalu tinggi. 

Kira-kira seperti ini gambarannya

Versi Kecil      : “Hahahahahahahaha”

Versi Dewasa  : “Kenapa kamu ketawa?”

Versi Kecil      : “Kamu pecundang...”

Versi Dewasa  : “Apa? Pecundang? Aku ini Insinyur! Aku ini hebat! Aku sarjana S3 tiga kali!”

Versi Kecil      : “Mana Jubah Astronotmu? Hahahaha pecundang”.

Oke itu percakapan antara 2 orang sukses di masa nya masing2 ya... 
Sangat banyak percakapan buruk lainnya yang gak ingin gua bahas, seperti ketika kecil bercita-cita jadi dokter, saat sudah dewasa justru terlonta-lonta dengan penyakitnya, karena di masa remaja dia tidak belajar sungguh-sungguh dan hidup tidak sehat. Setidaknya saling menertawakan kedua orang dalam dua versi itu mampu membuat kita sedikit terpacu untuk mensukseskan cita-cita kita semasa kecil.
Karena malu ditertawakan anak kecil, akhirnya kita berpamitan dan berencana untuk pergi ke masa depan untuk ‘niat buruk’ menertawakan diri kita versi tua, karena kita yakin, diri kita itu lebih sengsara dari pada diri kita saat ini.

Akhirnya kita tiba di masa depan, dan betapa kagetnya kita bahwa ternyata diri kita di masa depan hanya berupa gundukan tanah yang ditumbuhi batu nisan.  
Saat itu juga rencana kita untuk tertawa lebar berubah drastis menjadi derasnya air mata... 
karena kini kita mulai tahu, untuk bercita-cita ternyata butuh batasan waktu... 
seperti halnya ada deadline dari dosen/guru untuk kita menyelesaikan tugas-tugas kita, Tuhan juga memberikan dead line berupa DEAD DAY yang membuat kita berfikir ribuan kali untuk menyia-nyiakan waktu kita...
karena ternyata waktu hidup begitu berharga, sehingga kini kita terpacu lagi untuk melanjutkan mimpi anak kecil yang kita temui sebelumnya...

Gimana? Udah mulai mual? 

Mau muntah baca tulisan ini?

Tahan dulu... Kita menuju ke topik idaman para pecinta FTV, yaitu percintaan...

Cieee... mukanya merah tuuhhhh...

Ululululululu puja kulit kerang ajaib!!!!!!

Ehm,

Ketika mesin waktu ditemukan kelak, akan ada wisata jelajah waktu, dimana kita yang biasanya dengan pasangan hanya mengunjungi restoran maupun bioskop, kini punya pilihan lain untuk meluangkan waktu bersama, yaitu ke masa depan...

Kalian yang sudah pacaran selama 5-10 tahun ingin melihat semewah apa pesta pernikahan kalian di masa depan. 

Dan setibanya di depan wisata mesin waktu, pasangan kalian berkata kepada petugas mesin waktu, ‘Ke hari pernikahan saya pak...’
Beberapa saat kemudian kalian tiba di gedung mewah yang begitu tinggi dengan berbaur dengan ribuan tamu yang datang menghadiri pesta pernikahan yang kalian tuju. 

Pasangan kalian menatap kosong kearah dimana pengantin berdiri, ia mendapati dirinya dimasa depan sedang tersenyum, seakan tatapan itu berbicara bahwa ‘Akhirnya aku menikah’, dan dia bahagia. 

Tapi begitu diri kita ikut melihat ke arah tatapannya, teryata yang kita lihat bukan diri kita yang ada di sisinya, melainkan orang lain. 

Saat itu juga mata mulai berkaca-kaca, genggaman tangan pada pasangan yang semula kita lakukan dengan erat, ketika tiba pada momen itu perlahan-lahan genggaman tersebut terlepas sampai tidak ada sentuhan lagi antara kita dan pasangan kita. 
Kalian pun saling menatap dengan kepedihan yang amat dalam...

Karena belum puas, akhirnya kita memutuskan untuk datang ke hari pernikahan kita, mengajak sang pasangan saat ini bersama kita kesana. 

Dan setibanya disana, kalian menangis lagi sejadi-jadinya...
Memang benar pasangan kita ada mendampingi kita, namun di dekat batu nisan kita, dengan tangisan nya yang begitu pedih... 

Akhirnya kita menyesal...

Akhirnya kita mengutuk penjelajahan waktu..

Dan akhirnya kita berharap lagi bahwa mesin waktu tidak pernah di temukan... 

Ehm,
 
Biarkan Rahasia Tuhan selamanya menjadi Rahasia...

Kita hanya perlu bersyukur...

Karena sampai detik ini...
Mesin waktu belum ditemukan...

Dan semoga mesin waktu tidak akan pernah ditemukan... 

Sekali lagi, agar kita bisa menangis dan tertawa disaat yang TEPAT...
Bersama takdir tuhan...


No comments:

Post a Comment