Seperti halnya sahabat
baik, Ramadhan datang mencerahkan hari yang selama ini gelap...
Dimana ketika semua
hitam, kedatangannya membuat tinta warna perlahan-lahan mulai terlukis,
menciptakan keindahan yang membentuk perasaan bahagia baru...
Ramadhan menciptakan kebiasaan
baru, kebiasaan yang membuat kita tersenyum kecut maupun tersenyum lepas untuk
menikmatinya...
Kaki yang biasanya
terasa berat untuk melangkah ke masjid, kini dibuat seakan tak mampu berkutik untuk
melawan...
Dan benar saja, kini
justru kaki ini terasa berat untuk tidak melangkah ke Masjid...
Atau ketika mata ini
hanya ingin menyapa cahaya sang fajar,
Ketika kulit ini hanya
ingin disentuh oleh hangatnya mentari pagi,
Ramadhan membuat tubuh
ini melupakan rasa cintanya pada matahari,
Membuat nya dengan
sangat ikhlas untuk berselingkuh pada udara dingin penyambut imsak...
Belaian rasa kantuk dan
malas tak mampu menciptakan nafsu,
Nafsu untuk
menghentikan perselingkuhan dengan keindahan itu,
Keindahan waktu sahur
yang luar biasa...
Ramadhan membuat semua
terasa cepat,
Seakan ia adalah sang avatar pengendali waktu yang hebat,
Jarak antara Nawaitu Sauma Ghadin dengan Allahuma Lakasumtu seakan tak
bersekat...
Karena dengannya, semua
disulap menjadi singkat...
Ramadhan juga seakan
menjadi pintu akan datangnya pertemuan-pertemuan indah dengan sanak saudara
yang beberapa lama telah berpisah...
Pelukan antara karib
yang lama tak berjumpa,
Tawa canda antara
keluarga yang jarang bertatap mata,
Atau bahkan menciptakan
silaturahmi lagi dengan saudara yang telah berbeda dunia,
Karena berziarah dengan
bunga ditangan dan do’a di hati telah menjadi sesuatu yang dinanti diakhir
bulan ini...
Ramadhan membuat kita
sadar bahwa kita adalah manusia yang munafik,
Karena bagi kita,
Ramadhan menjadi sesuatu yang spesial...
Bulan lain pun seakan
tak ada harganya dimata kita,
Sehingga kita hanya ingin
terlihat baik dimata Ramadhan,
Kita yang biasanya tak
sebaik itu, berbohong dihadapan Ramadhan...
Berkata bahwa kita
termasuk salah satu manusia yang sempurna di dunia...
Baiklah, itu guna
sahabat...
Sahabat adalah sosok yang
menuntut kita untuk berkembang menjadi yang lebih baik...
Dan Ramadhan telah
memaksa kita untuk menjadi lebih baik...
Itu artinya, Ramadhan
adalah sahabat terbaik...
Semoga kebohongan kita
di bulan Ramadhan bisa memacu kita untuk berbohong pada bulan-bulan lainnya...
Sehingga kita telah
terbiasa berbohong...
Dan kita terbiasa
menjadi manusia sempurna...
Sehingga ketika kita
berjumpa lagi dengan Ramadhan, kita sudah boleh membusungkan dada,
menyombongkan diri pada bulan Ramadhan bahwa kita sudah terbiasa berperan
sebagai manusia sempurna...
Tak apa, BERBOHONGLAH!
Tak apa, SOMBONGLAH!
Dan tak apa,
SEMPURNALAH!
Bagi seseorang yang
mencintai,
pertemuan adalah
sesuatu yang sangat membahagiakan,
sehingga tak jarang air
mata tipis turut tumpah,
seakan air mata itu
mampu mengungkapkan rasa rindu akan pertemuan itu,
Dan pertemuan dengan
bulan Ramadhan ini sejatinya membuat kita bahagia,
baik kita ungkapkan
dengan air mata bahagia, maupun dengan ucapan syukur yang tak henti-hentinya
tercurah...
Dan pada akhirnya air
mata bahagia itu tetap akan terganti dengan air mata perpisahan...
Ucapan syukur akan
datangnya Ramadhan akan terganti dengan ucapan benc....
Oh tidak!
Selamanya ucapan syukur
akan datangnya Ramadhan hanya akan terganti dengan ucapan syukur lainnya..
Ucapan syukur karena
kita telah meningkatkan taraf keimanan kita...
Dan tak akan ada ucapan
perpisahan,
Kita hanya perlu
mengucapkan selamat datang lagi pada diri kita yang baru,
Diri yang suci setelah
melewati hari yang fitri...
Kita tahu bahwa jarak
antara Nawaitu Sauma Ghadin dan Allahuma Lakasumtu seakan dekat tak bersekat...
Dan telah tiba saatnya
kita menunggu lagi untuk waktu yang sangat panjang,
Menunggu Allahuma
Lakasumtu Ramadhan terakhir tahun ini digantikan oleh Nawaitu Sauma Ghadin
Ramadhan tahun depan...
Dan sebelum menjalani
hari-hari yang panjang tanpa bulan Ramadhan itu, marilah kita nikmati malam
kemenangan dengan gema takbir yang berkumandang memenuhi telinga dan hati kita
ini...
ALLAHUAKBAR!
ALLAHUAKBAR! ALLAHUAKBAR!
LAILLAHAILLALLAH HUALLAH HUAKBAR!
LAILLAHAILLALLAH HUALLAH HUAKBAR!
ALLAHUAKBAR WALILLAH
ILHAM!
Gema takbir yang
mengiringi kepergian bulan Ramadhan...
Gema takbir yang
mengantarkan kepergian sahabat terbaik kita...
See You Again,
Ramadhan...
No comments:
Post a Comment