Wednesday, 15 July 2015

See You Again, Ramadhan.



Seperti halnya sahabat baik, Ramadhan datang mencerahkan hari yang selama ini gelap...
Dimana ketika semua hitam, kedatangannya membuat tinta warna perlahan-lahan mulai terlukis, menciptakan keindahan yang membentuk perasaan bahagia baru...
Ramadhan menciptakan kebiasaan baru, kebiasaan yang membuat kita tersenyum kecut maupun tersenyum lepas untuk menikmatinya...
Kaki yang biasanya terasa berat untuk melangkah ke masjid, kini dibuat seakan tak mampu berkutik untuk melawan...
Dan benar saja, kini justru kaki ini terasa berat untuk tidak melangkah ke Masjid...

Atau ketika mata ini hanya ingin menyapa cahaya sang fajar,
Ketika kulit ini hanya ingin disentuh oleh hangatnya mentari pagi,
Ramadhan membuat tubuh ini melupakan rasa cintanya pada matahari,
Membuat nya dengan sangat ikhlas untuk berselingkuh pada udara dingin penyambut imsak...
Belaian rasa kantuk dan malas tak mampu menciptakan nafsu,
Nafsu untuk menghentikan perselingkuhan dengan keindahan itu,
Keindahan waktu sahur yang luar biasa...

Ramadhan membuat semua terasa cepat,
Seakan ia adalah sang avatar pengendali waktu yang hebat,
Jarak antara Nawaitu Sauma Ghadin dengan Allahuma Lakasumtu seakan tak bersekat...
Karena dengannya, semua disulap menjadi singkat...

Ramadhan juga seakan menjadi pintu akan datangnya pertemuan-pertemuan indah dengan sanak saudara yang beberapa lama telah berpisah...
Pelukan antara karib yang lama tak berjumpa,
Tawa canda antara keluarga yang jarang bertatap mata,
Atau bahkan menciptakan silaturahmi lagi dengan saudara yang telah berbeda dunia,
Karena berziarah dengan bunga ditangan dan do’a di hati telah menjadi sesuatu yang dinanti diakhir bulan ini...

Ramadhan membuat kita sadar bahwa kita adalah manusia yang munafik,
Karena bagi kita, Ramadhan menjadi sesuatu yang spesial...
Bulan lain pun seakan tak ada harganya dimata kita,
Sehingga kita hanya ingin terlihat baik dimata Ramadhan,
Kita yang biasanya tak sebaik itu, berbohong dihadapan Ramadhan...
Berkata bahwa kita termasuk salah satu manusia yang sempurna di dunia...
Baiklah, itu guna sahabat...
Sahabat adalah sosok yang menuntut kita untuk berkembang menjadi yang lebih baik...
Dan Ramadhan telah memaksa kita untuk menjadi lebih baik...
Itu artinya, Ramadhan adalah sahabat terbaik...

Semoga kebohongan kita di bulan Ramadhan bisa memacu kita untuk berbohong pada bulan-bulan lainnya...
Sehingga kita telah terbiasa berbohong...
Dan kita terbiasa menjadi manusia sempurna...
Sehingga ketika kita berjumpa lagi dengan Ramadhan, kita sudah boleh membusungkan dada, menyombongkan diri pada bulan Ramadhan bahwa kita sudah terbiasa berperan sebagai manusia sempurna...
Tak apa, BERBOHONGLAH!
Tak apa, SOMBONGLAH!
Dan tak apa, SEMPURNALAH!

Bagi seseorang yang mencintai,
pertemuan adalah sesuatu yang sangat membahagiakan,
sehingga tak jarang air mata tipis turut tumpah,
seakan air mata itu mampu mengungkapkan rasa rindu akan pertemuan itu,
Dan pertemuan dengan bulan Ramadhan ini sejatinya membuat kita bahagia,
baik kita ungkapkan dengan air mata bahagia, maupun dengan ucapan syukur yang tak henti-hentinya tercurah...

Dan pada akhirnya air mata bahagia itu tetap akan terganti dengan air mata perpisahan...
Ucapan syukur akan datangnya Ramadhan akan terganti dengan ucapan benc....
Oh tidak!
Selamanya ucapan syukur akan datangnya Ramadhan hanya akan terganti dengan ucapan syukur lainnya..
Ucapan syukur karena kita telah meningkatkan taraf keimanan kita...
Dan tak akan ada ucapan perpisahan,
Kita hanya perlu mengucapkan selamat datang lagi pada diri kita yang baru,
Diri yang suci setelah melewati hari yang fitri...

Kita tahu bahwa jarak antara Nawaitu Sauma Ghadin dan Allahuma Lakasumtu seakan dekat tak bersekat...
Dan telah tiba saatnya kita menunggu lagi untuk waktu yang sangat panjang,
Menunggu Allahuma Lakasumtu Ramadhan terakhir tahun ini digantikan oleh Nawaitu Sauma Ghadin Ramadhan tahun depan...

Dan sebelum menjalani hari-hari yang panjang tanpa bulan Ramadhan itu, marilah kita nikmati malam kemenangan dengan gema takbir yang berkumandang memenuhi telinga dan hati kita ini...

ALLAHUAKBAR! ALLAHUAKBAR! ALLAHUAKBAR!
LAILLAHAILLALLAH HUALLAH HUAKBAR!
ALLAHUAKBAR WALILLAH ILHAM!

Gema takbir yang mengiringi kepergian bulan Ramadhan...
Gema takbir yang mengantarkan kepergian sahabat terbaik kita...
See You Again, Ramadhan...


No comments:

Post a Comment