Setiap tanah mempunyai caranya tersendiri untuk
memperlakukan air hujan..
Ada yang membiarkan air itu bebas membasahi meskipun hujan
sudah cukup lama reda..
Ada pula yang terus konsisten dalam kekeringan, ketika air
hujan sedang menyambangi..
Ada seseorang yang sedang jatuh cinta..
Ada seseorang yang teramat mencinta..
Ada seseorang yang tidak mengenal cinta..
Dan mereka akan berbeda perlakuannya dalam menghadapi patah
hati..
Patah hati pasti akan datang..
Seperti halnya rambut pasti memutih..
Tulang pasti akan rapuh..
Entah cepat atau lambat, semua itu adalah kepastian yang
sekedar menjadi rahasia waktu..
Mungkin tanpa disadari, kita dikelilingi oleh rasa patah
hati yang dialami oleh orang terdekat..
Diantara mereka, meskipun sama-sama sedang patah hati, pasti
akan memperlakukannya dengan cara yang berbeda..
Beberapa diantara mereka melakukan pengelakan, seolah tidak
pernah terjadi apa-apa..
Ada juga yang menangis habis-habisan sambil terus memaki
nama seseorang, seseorang yang menjadi alasan kenapa ia menangis..
Atau ada juga yang terus tersenyum tanpa berbicara apapun,
namun seiring berjalannya waktu, ia menutup hatinya untuk kembali jatuh cinta..
Rasa sakit itu membuatnya menjadi orang yang baru..
Orang yang menghindari patah hati berikutnya..
Atau bahkan berbagai media seringkali mengabarkan berita
dari rumah duka yang sedang penuh isak tangis, karena salah satu anggota
keluarganya terlalu lemah menghadapi patah hati, sehingga mati menjadi pilihan
satu-satunya..
Semua ada alasannya..
Seperti sikap tanah pada hujan..
Ada tanah yang akan segera mengering begitu hujan singkat
reda..
Ada tanah yang basah untuk sekian waktu karena hujan terlalu
lama membasahinya..
Tanah akan mengering menyesuaikan hujan yang datang..
Seperti halnya seseorang akan patah hati sebagaimana ia
jatuh cinta..
Seseorang yang tidak jatuh cinta pada pasangannya, ia tidak
akan merasakan patah hati yang besar(Perlu
menjadi catatan, tidak semua hubungan terjadi karena cinta. Terkadang, hubungan
itu terikat karena rasa sepi berkepanjangan, atau sekedar rasa penasaran yang
tidak dapat tertahankan..), sehingga ia akan terbuka dengan kehadiran orang
baru, seseorang yang hadir karena pada akhirnya ia merasakan jatuh cinta,
maupun seseorang yang hadir karena rasa penasaran berikutnya..
Seseorang yang terlalu cinta, ia akan merasakan patah hati
yang berpotensi mematahkan sebagian/seluruh aspek kehidupannya..
Trauma akan patah hati itu, entah tersembunyi atau tidak,
nantinya akan membuatnya berbeda dalam memperlakukan kehadiran orang baru di
hidupnya..
Rasanya, patah hati menimbulkan ketakutan..
Ketakutan untuk menerima hadirnya jatuh cinta berikutnya,
sampai akhirnya ia sadar, ia telah salah memperlakukan patah hati..
Meskipun itu telat, karena akhirnya rambut putih telah
tumbuh disekujur kepalanya, tapi setidaknya ia akhirnya sadar...
Seseorang yang jatuh cinta itu seperti tanah yang dihujam
air hujan..
Tanah yang terlalu tandus, begitu hujan datang dan akhirnya
reda, ia akan tetap kering seketika..
Kecuali curah hujan itu begitu besar dan terus menetes tanpa
henti, cepat atau lambat tanah yang tandus akan segera basah..
Seseorang yang telah menutup dirinya juga pada akhirnya akan
membuka diri untuk orang yang mau terus memperjuangkan dirinya, sehingga pada akhirnya
ia telah siap untuk jatuh cinta..
Namun hujan terus turun..
Hujan terus menghujami tanah yang basah itu!
Akhirnya muncul banjir diatas tanah itu!
Jatuh cinta seperti halnya tanah pada air..
Akhirnya begitu orang baru itu pergi, akan hadir patah hati
besar seperti banjir yang ada..
Terus seperti itu..
Sampai akhirnya datang solusi, yaitu matahari..
Matahari akan membantu tanah agar kembali kering seperti
semula, dan matahari pasti akan berlalu sesuai kodratnya..
Sehingga tanah itu kering sewajarnya, tidak tandus seperti
sediakala..
Jadilah tanah yang bijak..
Tanah yang tidak bergantung pada hujan..
Sambutlah matahari!
Jadilah seseorang yang bijak..
Jangan jadikan cinta pada pasanganmu sebagai hal yang
mendominasi hidupmu!
Kamu harus melakukan kewajibanmu..
Seperti bekerja, belajar, dan berusaha apapun..
Bijaklah seperti tanah menyambut matahari..
Tanah yang subur adalah tanah yang tepat dalam porsi
penerimaan pada air hujan dan sinar matahari..
Akhirnya kita harus sadar bahwa jatuh cinta dalam porsi
banyak itu tidak sehat...
Sehingga mau tidak mau kita harus berusaha untuk jatuh cinta
sewajarnya...
Akhirnya..
Kita bukan tanah yang tandus..
Kita bukan tanah yang banjir..
Kita hanya tanah yang subur..
Tanah yang eksistansinya ada karena air hujan dan sinar matahari..
Kita seperti tanah..
Seseorang yang bijak dalam jatuh cinta..